Pada saat pandemi seperti ini, UMKM memang digadang-gadang sebagai upaya peningkatan perekonomian di dalam negeri. Banyak produk-produk UMKM yang dapat ditemukan di dalam negeri mulai dari sektor makanan, kerajinan, dan lain-lain. Bahkan, beberapa produk UMKM pun berhasil melanglang buana ke berbagai negara. Hal ini dikarenakan karena pasar ekspor memiliki potensi yang sangat menjanjikan apalagi beberapa produk lokal masih belum terlalu banyak yang di ekspor.
Salah satu UMKM asal Kabupaten Semarang, Bengok Craft berhasil menembus pasar ekspor. Produk khas yang dimiliki yaitu kerajinan olahan enceng gondok. Memang, enceng gondok di sekitar Rawa Pening ini sebagian besar hanya menjadi limbah yang dapat menganggu ekosistem rawa. Selain itu, pengolahannya pun dinilai belum optimal karena biasanya batang enceng gondok hanya dikeringkan dan dijual kiloan dengan harga yang sangat murah. Oleh karena itu, Bengok Craft berusaha meningkatkan taraf hidup petani dan pengrajin enceng gondok dengan kreatif mengolahnya menjadi barang yang memiliki nilai manfaat.
Kali ini, pasaran Bengok Craft tak hanya merambah ke pasar lokal. Bahkan, setelah berhasil mengekspor produknya ke Italia, pada tanggal 29 Maret 2021 silam, Bengok Craft mengekspor produknya ke negara terkaya di Asia Tenggara yaitu Singapura. Bank Indonesia Jawa Tengah kali ini menjadi perantara dalam ekspor kali ini. BI jateng sendiri memiliki program UKM gayeng dalam rangka mendukung UMKM agar bisa Go International. Ini merupakan program ketiga dimana BI membeli produk UMKM salah satunya Bengok Craft untuk dipamerkan di Singapura selama satu bulan. Sebelumnya, BI mendatangkan buyer dari luar negeri untuk melirik produk UMKM di Lawang Sewu dan setelahnya BI mengadakan pameran virtual gayeng expo dengan konsep business matching.